Mojokerto,wartakum7.com – Dalam rangka mendukung program nasional (Prognas) dalam hal percepatan penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus gencar mengajak para remaja putri (rematri) untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Kali ini, kampanye program minum TTD yang dikemas dalam Jumat Ceria digelar di SMA Negeri 1 Pacet, Jumat (17/2).
Bersama jajaran Fokopimca Pacet, Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas Pacet dan Pandan, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati terlebih dulu melangsungkan senam bersama para remaja putri pelajar SMA Negeri 1 Pacet. Kegiatan pun dilanjutkan penyampaian manfaat mengonsumsi TTD secara rutin oleh Bupati Ikfina kepada para rematri.
“Pada dasarnya, manusia itu selama tiga bulan sekali, secara otomatis sel darah merahnya itu akan berganti yang baru. Terlebih perempuan, selain sistem tubuh itu, perempuan setiap bulannya juga menstruasi, sehingga darah yang dikeluarkan cukup banyak,” jelasnya.
Untuk mencegah stunting, lanjut Ikfina, seorang perempuan tidak boleh sampai anemia atau kekurangan darah. Hal ini mengingat sel darah merah merupakan salah satu alat transportasi dalam tubuh yang berfungsi untuk mendistribusikan sari makanan, oksigen dan lain sebagainya secara merata dalam tubuh.
“Maka dari itu, pada program ini, kami berharap, kalian semua sebagai calon ibu nantinya, mulai saat ini sudah tidak terbiasa mengalami anemia. Karena nanti ketika menjadi ibu, kalau sedang hamil, itu tidak boleh sampai kekurangan darah. Itulah yang menyebabkan sari makanan, gizi dan kebutuhan janin lainnya tidak bisa sampai dengan maksimal ke janin,” terangnya.
Tak hanya untuk mengantisipasi stunting sejak dini, Bupati Mojokerto yang memiliki latar belakang dokter ini pun menyampaikan, pentingnya tidak mengidap anemia selain untuk mengatasi stunting, juga berpengaruh terhadap kegiatan sehari-hari. Terlebih, para pelajar yang saat ini tengah fokus menimba ilmu.
“Kalau orang anemia itu, konsentrasinya mudah turun. Karena oksigen yang di dalam tubuh tidak terkirim maksimal ke otak, karena anemia tadi. Jadi jangan sampai anemia, sehingga kalian saat belajar di kelas bisa konsentrasi penuh,” imbuhnya.
Ikfina juga menjelaskan, makanan-makanan apa saja yang kaya akan zat besi. Zat besi merupakan salah satu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk produksi sel darah merah. “Paling kaya akan zat besi adalah hati, 100 gram hati mengandung 66 miligram zat besi. Sedangkan tubuh kita setiap harinya hanya membutuhkan 15 miligram zat besi,” jelasnya.
Untuk diketahui, stunting merupakan salah satu kasus yang menjadi konsentrasi nasional. Pemerintah pusat telah menargetkan percepatan penurunan stunting didukung seluruh pemerintah skala daerah. Hal ini tentunya bertujuan untuk menyiapkan generasi emas untuk Bangsa Indonesia lebih baik di kemudian hari. ( END ).