Zulfadly Syam Akan Mendeklarasikan Diri Untuk Maju Menjadi Calon Ketua Umum APJII
30 Juni Mendatang Periode 2021-2024
Jakarta | Wartakum7 – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) pada 30 Juni mendatang. Dalam Munas tersebut, salah satu agendanya adalah pemilihan Ketua Umum APJII periode 2021-2024. Ketua Bidang Koordinasi dan Pengembangan Wilayah APJII, Zulfadly Syam mendeklarasikan diri untuk maju menjadi calon Ketua Umum APJII.
Demi menampung aspirasi yang lebih detail dari para anggotanya, Bang Zul sapaan akrabnya, menggelar ajang halal bihalal sekaligus acara ngobrol santai bertajuk “Temu Asiik Bareng Bang Zul” di Hotel Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Sebelum mengikuti acara tersebut, para simpatisan Bang Zul ini telah melakukan rapid tes Covid-19 di tempat dan menjaga protokol kesehatan.
Agenda silaturahmi ini dihadiri tidak hanya simpatisan Bang Zul dari Jakarta, melainkan juga dari daerah. Acara bertambah hangat saat Bang Zul naik ke atas panggung. Dalam sambutannya, Ia sempat bercerita bagaimana perjalan kariernya, hingga akhirnya berkecimpung di APJII dan akhirnya memutuskan ikut bursa pemilihan calon Ketua Umum APJII.
Saat ditanya salah satu pendukung, seputar keunggulan dirinya dibanding kompetitor yang lain, ia bertutur, “jika semua kandidat memiliki kualitas yang baik. Namun tak semua kandidat punya daya pikat seperti dirinya.”
“Semua kandidat bagus, tapi apakah mereka sudah terbukti aspiratif? Apakah mereka terbukti santun saat berkomunikasi kepada anggota? Apakah mereka sudah terbukti integritasnya? Apakah mereka punya komitmen yang panjang untuk APJII?” tanya Bang Zul.
“Saya sudah membuktikan itu semua. Saya membutuhkan dukungan dari teman teman semua. Tak hanya dukungan moral, tapi juga dukungan suaranya saat pemilihan nanti,” tambah Zul yang disambut tepuk tangan meriah para pendukungnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua APJII Pengwil Bali 2008-2015 ini memaparkan visi unggulannya. Ada 9 visi unggulan yang akan ia jalankan jika terpilih menjadi Ketua APJII 2021-2024. 9 Visi unggulan tersebut mencakup banyak hal, dimulai dari soal keamanan data. Menurutnya, keamanan data itu semakin penting saat ini.
“Jika terpilih, saya akan membuat sistem yang bisa meningkatkan keamanan data kita, untuk kedaulatan kita, kedaulatan Indonesia,” cetusnya.
Selain itu, visi selanjutnya adalah (2) Menciptakan kepengurusan wilayah yang mandiri, (3) Berperan aktif dalam tata kelola industri internet di Indonesia, (4) IIX wilayah, harus secepatnya dinikmati oleh banyak daerah, (5) APJII akan memfasilitasi anggota dalam peningkatan kapasitas pengolahan perusahaan, (6) APJII akan menjadi advisor pemerintah dalam hal pembangunan berbasis internet, (7) APJII lebih berperan aktif dan konsisten dalam forum internasional, (8) APJII memberi pemdampingan kepada perusahan anggota agar masuk bursa saham, (9) APJII akan melakukan akselerisasi dalam tranformasi IPv6.
“Termasuk soal blue print kebijakan yang akan dilakukan jika saya terpiliah menjadi Ketua APJII yang baru,” ungkap Zul.
Blue Print itu memuat 3 poin penting yang akan menjadi pondasi APJII jika ia terpilih nanti. Ketiga poin itu mencakup peran APJIi di skala nasional, daerah, hingga kancah Internasional. Di kancah nasional, ia berharap APJII bisa menjadi konsultan bagi pemerintah dalam hal pembangunan berbasis internet.
Sementara di skala daerah, APJII akan didorong untuk membangun ekosistem yang bermanfaat di daerah. Termasuk, menciptakan kepengurusan wilayah yang mandiri.
Sedangkan di level internasional, Ia berharap APJII nantinya bisa membawa Indonesia bersaing di level dunia.
“Indonesia bersaing di kancah internasional, itu bukan sesuatu yang tidak mungkin. Karena saya sudah membuktikannya. Saya berharap nantinya peran Indonesia di kancah internasional bisa berkelanjutan,” ucapnya.
Sebagai informasi, nama Zul cukup moncer di kancah internasional. Dia pernah menjabat di posisi yang strategis yakni sebagai Steering Committee Asia Pacific Internet Exchange di tahun 2017 sampai dengan 2019. Lalu, menjadi IANA Numbering Service Review Committee pada tahun 2019 hingga 2020. (Roy/Barna)