Jakarta I wartakum7.com – Dukungan setiap hari semakin banyak diberikan kepada Menko Polhukam Mahfud MD yang terus berlanjut untuk membongkar transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan RI. Kali ini dukungan diberikan Didi Soekarno, Ketua Harian Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) yang juga Wasekjen Partai Gerindra sangat mendukung, upaya Mahfud MD untuk terus membongkar praktik korupsi dan pencucian uang di Indonesia.
Didi Soekarno semakin kuat berikan dukungan, ketika Mahfud MD dengan lantang mempertanggungjawabkan pernyataannya di depan Komisi III DPR RI, beberapa waktu lalu.
“Beliau (Mahfud MD) sangat gagah berani mempertanggungjawabkan pernyataannya terkait transaksi janggal senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan,” ucap cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut saat ditemui wartawan.
Menurut Didi Soekarno, korupsi merupakan kejahatan luar biasa sangat kejam menyakiti rakyat. Karena itu, dibutuhkan figur yang tidak biasa untuk memberantas korupsi di negeri ini. Seperti halnya Menkopolhukam Mahfud MD.
“Figur tersebut tidak terbelenggu dengan formalitas birokrasi atau terdikte oleh kekuasaan. Karena korupsi sebagai kejahatan luar biasa ini tidak bisa dilawan biasa-biasa saja, jadi harus luar biasa,” ujar Didi Soekarno.
Lanjut menurut Didi Soekarno, sejak dahulu Bung Karno sudah memperingatkan bangsa ini tentang bahaya korupsi. Dalam sebuah pidatonya, Bung Karno pernah menyebut bahwa koruptor adalah pengkhianat bangsa.
“Bung Karno pernah menyampaikan pentingnya kesederhanaan hidup bagi pemimpin. Karena, jika pemimpin hidup dalam kemewahan dan terlalu berlebihan, itu bukan hanya buruk baginya dan rakyatnya karena akan terjadi jarak yang terlampau akut. Tapi juga akan menumbuhkan praktek korupsi untuk memenuhi semua ambisinya dalam kemewahan,” papar Didi.
Perilaku korupsi, sejatinya memang dilarang agama dan hukum. Bahkan Bung Karno pernah menyebut, jika koruptor adalah orang yang dimurka Tuhan.
“Apapun agamanya, mereka sangat rendah di mata Tuhan. Semua itu dikatakannya dalam Kongres Persatuan Pamong Desa Indonesia pada 12 Mei 1964,” ujar Didi.
Sejumlah kasus korupsi yang ada di Indonesia memang membuat perilaku koruptif seakan sebagai budaya. Karena itu Didi Soekarno sangat mendukung pihak-pihak yang dengan tegas ingin membersihkan Indonesia dari korupsi, termasuk yang dilakukan Menkopolhukam Mahfud MD.(Dri)