Wabup Beltim Ikuti Rakor Monev Penanganan COVID-19 Pada PPKM Level 4
Beltim | Wartakum7.com – Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar mengikuti Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Rakor Monev) Penanganan COVID-19 pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dengan Kementerian Dalam Negeri yang dilakukan oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah, Ditjen Kewilayahan dan Inspektorat Jenderal via zoom di kediamannya, (Rabu,28/07/21) .
Khairil menjelaskan rakor ini bertujuan untuk membahas mengenai monev pelaksanaan PPKM Level 4 di seluruh Provinsi, Kabupaten/Kota yang termasuk di dalam Keputusan Presiden khususnya dalam penggunaan anggaran terkait pemberian bantuan sosial (bansos) terhadap masyarakat yang terkena dampak COVID-19 di masa PPKM Level 4 ini.
“Penggunaan anggaran lebih leluasa untuk yang sifatnya mendesak dan benar-benar dibutuhkan, itu yang pertama. Yang kedua bahwa pergeseran ini dapat dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk alat kesehatan atau bansos baik itu berupa barang atau berupa uang,” ujarnya menjelaskan hasil dari rakor monev tersebut.
Khairil Megatakan hasil dari Rakor Monev PPKM Level 4 ini akan segera dilaporkan ke Bupati Beltim agar pelaksanaan pada OPD-OPD terkait bisa segera direalisasikan mengingat lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Beltim cukup signifikan.
“Intinya semua ini tinggal nanti kita laporkan ke Bupati. Bupati-lah yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut agar bisa segera dilaksanakan di OPD Terkait diantaranya Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPMD), Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DISNAKERKOPUKM), Dinas Perikanan dan OPD-OPD terkait lainnya,” ucapnya.
Ditambahkan Khairil, Penerapan PPKM Level 4 untuk Beltim ditentukan oleh Pusat hingga tanggal 2 Agustus 2021. Tempat keramaian maupun usaha baik berupa cafe, warung kopi, rumah makan, pasar, bisa buka dengan kriteria tertentu dan diatur sedemikian rupa agar para pembeli bisa menjaga jarak.
“Terkait PPKM level 4, masyarakat Beltim harus lebih waspada. Jangan lagi ada istilah cuma batuk atau pilek biasa. Segeralah antigen atau swab di rumah sakit atau Puskesmas terdekat karena swab itu ndak sakit kok. Jadi kalau kita sudah disiplin terhadap hal itu, masyarakat yang lain pun tidak akan tertular. Yang kita sayangkan kalau keluarga kita sendiri yang tertular,” tutupnya.(AS)