Kabupaten Garut | Wartakum7.com – Program Pemerintah yang diselenggarakan secara langsung dan teratur oleh pihak desa Sukamukti terkait realisasi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap tiga sampai delapan yang telah di bagikan kepada 45 keluarga penerima manfaat (KPM) 16 Agustus 2021 lalu.
Dari 9 Rukun Warga (RW) di desa Sukamukti masing-masing RW ada 5 KPM yang mendapat bantuan BLT-DD tersebut, artinya 45 KPM dikali Rp 300.000 sama dengan 13.500.000 di kali 6 tahap sama dengan Rp 81.000.000 rupiah.
Namun dengan adanya pemberitaan disalah satu portal media online Kamis (13/9/2021), dimana pemberitaan tersebut menyebutkan kepala desa (Kades) Sukamukti Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut telah diberitakan atas dugaan pemotongan BLT-DD dan ngintruksikan kepada aparat desanya juga kepada tiap- tiap RW bahwa BLT- DD harus di berikan dua bulan saja.
Dengan hal itu Tati Nuryanti dikantor desa Sukamukti Kamis (23/9/2021), menyikapi pemberitaan yang sudah beredar disalah satu portal media online, dirinya membantah tidak merasa dan tidak pernah melakukan itu semua sesuai apa yang diberitakan, menurut nya itu hoax dan tidak benar adanya, itu adalah sebuah fitnah yang mencoreng dirinya dan tidak mungkin dilakukan olehnya.
“Sebelum pembagian BLT bahwa tidak ada arahan-arahan apa yang diberitakan di media Bakinnews saudari iis. warga desa yang mendapatkan 45 KPM senilai anggaran Rp 81.000.000 rupiah karena saat itu masih level 4 PPKM dan amplop kosong itu tidak benar.
Tita dalam hal pemberitan tidak tau kalau iis itu wartawan ia mengira seorang TNI tapi setelah itu tau kalau dia wartawan karen setelah saudari iis minta no telepon di kecamatan, iis ngirim pesan via Wa dan ngakasih tau kalau iis adalah wartawna, namun yang disayangkan tiba-tiba ada pemberitaan dari saudara Iis kepadanya yang dikirim melalui whatsapp.
“Saya sebagai orang pemerintahan saya punya masyarakat saya pumya koridor hukum, saya tidak mau buang waktu untuk urusan itu, karena masih banyak pekerjaan diluar itu, selama saya bener saya jalani”, jelas nya.
Lanjut Tati, ia menyebutkan selama dirinya jadi kepala desa ia tidak pernah tidak masuk kantor dan selalu keliling dimasa ppkm ini, “Saya selama dua bulan cutipun tidak pernah adapum kegiatan pasti ada saya, dari mulai pengajian ibu-ibu serta pemilihan RT dan RW dimana saya juga harus melayani atas kepentingan masyarakat”.
Ditanya pemberitaan seperti cacing kepanasan, Saya bukan seperti cacing kepanasan karena sadar gak sih yang diberitakan, saya tidak melakukan itu, dan saya tidak mengancam wartawan. Yang jelas wartawan tersebut tidak pernah konfirmasi terkait pemberitaan tersebut baik kesaya maupun kepada sekdes. Tegasnya.
Di waktu yang sama di jelaskan oleh Asep Surahman selaku Sekretaris Desa (sekdes), “mekanisme saat pembagian, karena sedang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kami selaku pihak desa ingin melakukan amanah tersebut dengan baik, mengingat ada aturan dimana harus mentaati dan mematuhi hal itu, makanya kami melakukan pemanggilan kepada KPM dari setiap RW hanya dua perwakilan dan sisanya tiga lagi dititipkan kepada RW masing-masing untuk diantar dan bagikan ke sisa KPM yang tidak hadir”, jelas Asep.
“Tidak ada pemotongan dari pihak desa dan berbicara amplop kosong itu tidak mungkin, karenan yang ada itu uang diluar amplop jumlah 1.800.000 (satu juta delapan ratus ribu rupiah) untuk uang tahap 3 sampai dengan tahap 8 yang memang baru direalisasikan”, papar nya.
Pihak desa sukamukti terkait realisasi pembagian BLT-DD semua RW telah membuat surat berita acara yang bisa dipertanggung jawabkan.
Sebelumnya warga masyarakat sukamukti (22/9/2024) merasa senang dengan adanya BLT-DD yang bisa dirasakan untuk menopang kebutuhan nya apalagi disaat pandemi covid-19 yang melanda.
“saya merasa berterimakasih kepada pemerintah pusat maupun pemerintah desa sukamukti atas realisasi yang telah kami rasakan, walaupun demikian BLT-DD cukup membantu untuk sebagian keperluan kami, tentunya kami sangat apresiasi kepada pihak desa sukamukti”, jelas Wiwin KPM. (Red)