Satgas TMMD Ke-112 Kodim 0815/Mojokerto Rampungkan Pembangunan Jalan Usaha Tani
Mojokerto | Wartakum7.com – TMMD Reguler Ke-112 TA. 2021 Kodim 0815/Mojokerto di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, hingga kini masih berlangsung. Memasuki hari ke-20, pelaksanaan TMMD, sejumlah sasaran fisik capaiannya di atas 90 persen, hanya renovasi Mushola Al-Madani yang berada dikisaran 80 persen.
Bahkan untuk sasaran fisik pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di Dusun Bantal Desa Duyung, volume 326 meter x 2,5 meter ini sudah berhasil dirampungkan dengan capaian 100 persen. Pengerjaan sasaran JUT ini, waktunya lebih cepat dari yang ditargetkan.
Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Beni Asman, S.Sos., M.H., selaku Dansatgas TMMD Ke-112 Kodim 0815/Mojokerto, mengungkapkan, pembangunan jalan usaha tani ini memang tergolong lebih cepat dari waktu yang diestimasikan. Hal ini dikarenakan pengerjaan jalan usaha tani dilakukan siang malam, dilembur oleh Satgas TMMD bersama warga.
Lebih lanjut Dansatgas mengatakan, sebenarnya untuk pengecoran jalan usaha tani ini, sudah rampung pekan lalu, namun dikarenakan ada tambahan pemasangan gorong-gorong saluran air volume 3 meter x 0,5 meter, maka mundur selama beberapa hari.
Kita semua berharap, dengan adanya jalan usaha tani ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kapasitas produksi pangan sehingga petani dapat merasakan langsung manfaatnya. “Tentunya mobilitas petani akan lebih mudah, pun demikian dengan alat mesin pertanian, pupuk maupun hasil panen”, ungkapnya.
“Keberadaan jalan usaha tani ini harus bisa memberikan nilai tambah positif bagi petani. Kan endingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat utamanya petani”, tambahnya, Senin (04/10/2021).
Dansatgas juga berpesan kepada warga masyarakat khususnya para penguna jalan usaha tani, untuk merawat sasaran fisik program Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Mojokerto tersebut, sehingga masa pakainya bisa lebih lama.
“Ini kan akses pendukung untuk kemudahan transportasi dan mobilitas petani dan warga dari dan ke kawasan pertanian, jadi harus dirawat, siapa yang merawat ? Ya, warga khususnya para petani itu sendiri”, tutup pria kelahiran Padang, Sumatera Barat. ( Pen/Endang ).