Anggaran ketahanan pangan desa Gurudug raib tak berbekas, Kades Gurudug berikan alasan : “kami juga ditipu” !

Anggaran ketahanan pangan desa Gurudug raib tak berbekas, Kades Gurudug berikan alasan : “kami juga ditipu” !

Spread the love

 

Purwakarta//Wartakum7.Com
Agaknya sudah menjadi rahasia umum, anggaran Dana Desa setiap tahunnya turun sangat berpotensi menjadi bahan bancakan para oknum-oknum pejabat desa, terutama kepala desa (Kades).

Sektor paling rentan di “utak-atik” adalah anggaran untuk jalan-jalan desa, keadaan mendesak (yang entah untuk apa), dan untuk sektor ketahanan pangan. Bumdes pun tak jarang menjadi tanda-tanya disetiap desa yang mestinya Bumdes berjalan, namun pada kenyataannya sering kali fiktif dan tidak diberdayakan.

Salah satu contoh, desa Gurudug Pondok Salam, Purwakarta, sempat tersebar informasi bahwa anggaran untuk ketahanan pangan raib entah kemana, ketika dikonfirmasi, sang Kades Asep Irfan mengatakan jika anggaran ketahan pangan mereka pun ditipu oleh perangkat desanya sendiri. Terlepas benar atau tidaknya, muncul pertanyaan, bagaimana bentuk pertanggung-jawaban desa atas dana yang raib tersebut???

Belum lama kita juga mendengar ada salah satu desa di daerah Tegalwaru, Purwakarta juga “katanya” kehilangan Dana Desa 300jt rupiah karena “dirampok”, terstruktur sekali yah malingnya bisa kebetulan yang dirampok itu adalah Dana Desa yang akan disalurkan?

Jika setiap desa beralibi demikian, bisa jadi kedepannya akan banyak laporan dan berita yang kita dengar tentang “raib” atau “hilangnya” dana desa, entah dengan alasan ditipu, dicuri, dirampok, ya bisa jadi.

Tim kami pernah melakukan investigasi kelapangan, banyak keluhan dari masyarakat desa Gurudug, jalan-jalan desa yang tidak terlalu signifikan pembangunannya namun dari data yang kami punya, desa Gurudug Pondok Salam melaporkan anggaran untuk pemeliharaan jalan desa hingga 136,208,960 pada dana desa 2023???

Honor guru ngaji pun sempat jadi sorotan karena belum terbayarkan, padahal diketerangan penyerapan anggaran dana desa 2023 yang kami pegang, honor pengajar mencapai 84,600,000, tapi informasi terkahir yang kami terima baru disalurkan belum lama ini. Lalu diputer kemana dulu itu anggarannya?

Tertulis anggaran keadaan mendesak pada realisasi anggaran dana desa 2023 sebesar 158,400,000, untuk sarana prasarana, gorong-gorong capai angka 101,412,000 sementara faktanya yang kami temukan tidak sedemikian rupa, lalu kemana direalisasikan? Belum lagi pembuatan bank sampah, penampungan yang dilaporkan desa Gurudug Pondok Salam pada dana desa 2023 yakni mencapai 163,000,000, luar biasa.

Kami mencoba mencari informasi lebih dalam terkait informasi diatas, kami temukan berbagai macam fakta yang membuat kami berasumsi, dana desa tersebut tidak direalisasikan sebagaimana pelaporannya, tapi bagaimanapun juga kami sebagai sosial kontrol tidak bisa menjudge, karena bukan menjadi ranah dan weweang kami, namun kami berharap kepada pihak-pihak terkait agar melakukan audit dalam waktu dekat agat meminimalisir penyalahgunaan anggaran dana desa oleh oknum-oknum kades nakal.
(Tim/red)