Sukabumi – Wartakum7.com.
Kegiatan reses anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Partai Golkar Hj.Dewi Asmara SH.MH,bertajuk Komunikasi, Informasi,dan Edukasi (KIE).Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus Sebagai Bagian Program BKKBN. Dilaksanakan bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa,
Bertempat di GOR Peto,Desa Pondok kaso Tengah,Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Hari Jum’at tanggal (08/09/2023).
Kehadiran Dewi Asmara yang juga didampingi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Golkar H.Deni Gunawan serta mantan Kades Pondokkaso Tonggoh Igun Gunawan,ini menarik animo/perhatian ratusan warga, karena selain penyuluhan (edukasi) tentang pentingnya menjaga kesehatan dalam rangka penurunan stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).Sebagaimana program pemerintah pusat.Dalam kegiatan ini warga juga diberikan doorprize berupa hadiah yang berisi peralatan rumah tangga,dengan tata cara sebelumnya menjawab beberapa pertanyaan tentang kekhasan Kabupaten Sukabumi yang diajukan Hj.Dewi Asmara.
Dalam kesempatan kegiatan reses ini Dewi Asmara memaparkan “ Bahwasanya reses ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat. Sehingga dapat melindungi diri sendiri.Harapan Saya setelah ini peserta dapat meneruskan dan menyebarkan materi KIE ke komunitas-komunitas dan orang terdekat sehingga jangkauan penyuluhan menjadi lebih luas.Meski perkembangan di Desa Pondokkaso Tengah cukup baik,salah satunya pembangunan sarana dan prasarana,namun tentunya harus lebih ditingkatkan, terutama terkait pemahaman tentang bahaya stunting.Untuk masalah stunting di Kabupaten Sukabumi,Saya berharap dapat terus ditekan,karena berdasarkan data dari BKKBN untuk Provinsi Jawa Barat terdapat penurunan persentase dari sekitar 27% menjadi 22%.Untuk itu angka stunting di Kabupaten Sukabumi sedang dalam penelitian BKKBN,hasilnya akan diumumkan pada November 2023,kita tunggu saja.Saya harap Sukabumi sudah lebih baik.Makanya kita berharap masyarakat mau ikut berpartisipasi dalam berbagai program pemerintah dalam rangka penurunan angka stunting ini.”Papar Dewi Asmara.
Sementara itu,Kepala Perwakilan BKKBN
Jawa Barat
Fazar Supriadi Sentosa,
mengungkapkan
”Penanganan stunting ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama, baik itu pemerintah pusat,daerah, kecamatan,desa, juga masyarakat itu sendiri.Karena penyebab stunting ini bermacam-macam,misalnya jika masyarakat nya masih tidak mau berubah dengan masih melakukan pernikahan di usia dini,mengkonsumsi makanan yang standar gizinya kurang,pemberian ASI yang tidak sesuai (kurang dari 6 bulan), ini akan menimbulkan berbagai potensi terjadinya stunting, sehingga memang ini seharus nya menjadi tanggungjawab bersama (lintas sektor).
Pentingnya balita untuk imunisasi secara lengkap, kemudian terkait obat dan makanan (pangan) yang aman, juga menjaga kebersihan rumah,septic tank (jamban) yang layak.”Ungkapnya.
Agus ali /Iis rusmiati