Purwakarta/Wartakum7.Com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta terus menyiapkan berbagai langkah srategis untuk melakukan percepatan penurunan angka penderita stunting.
Salah satu cara yang ditempuh adalah menyelenggarakan Rembuk Stunting dengan menghadirkan banyak pihak terkait. Acara digelar di Aula Yudhistira, Komplek Pemkab Purwakarta, Senin, 26 Juni 2023.
Acara yang dibuka Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika itu digelar untuk mendiskusikan dan mematangkan berbagai langkah untuk percepatan dalam mengatasi stunting di Purwakarta.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari DPRD Purwakarta, jajaran FORKOPIMDA (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah). Pimipinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Purwakarta, perwakilan organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan.
Bupati Anne dalam sambutannya mengatakan, masalah stunting merupakan masalah prioritas pemerintah pusat sampai pemerintah daerah yang harus dituntaskan, mengingat dampaknya yang sangat kompleks.
“Kami terus berupaya untuk melakukan akselerasi dalam menyelesaikan permasalahan stunting di Purwakarta,” kata Bupati Anne.
Untuk tahun 2023 ini, lanjut Bupati Anne, langkah akselerasi yang ditempuh adalah dengan intervensi pencegahan dan penanggulangan yang difokuskan di 37 desa di 9 kecamatan di Purwakarta.
“Langkah intervensi yang kami lakukan adalah dengan menyediakan kebijakan, anggaran dan dukungan lainnya, seperti membuat berbagai program inovatif dan meningkatkan peran kelembagaan seperti Posyandu, PKK dan PAUD,” kata Bupati Anne.
Berbagai langkah yang dilakukan Bupati perempuan pertama di Purwakarya itu terbukti membawa hasil positif. Itu ditunjukan dengan turun tajamnya angka penderita stunting pada tahun 2021 dari 3.709 penderita stunting menjadi 2.095 penderita pada tahun 2022.
Sementara untuk tahun 2023 ini, Bupati Anne menargetkan penurunan angka penderita stunting sebesar 18 persen, sedangkan tahun 2024 ditargekan turun 14 persen.
“Melalui acara rembuk seperti ini kita akan memperkuat berbagai langkah sebelumnya yang telah secara signifikan berhasil menurunkan angka stunting,” lanjut Bupati Anne.
Kolaborasi Berbagai Pihak
Dalam acara rembuk stunting itu juga dibahas penguatan langkah kolaborasi dan sinergitas penanggulangan stunting dengan berbagai pihak diluar pemerintahan.
“Saya menghimbau agar tim penanggulangan dan pencegahan stunting di Purwakarta melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak lain diluar pemerintahan untuk bersinergi mengatasi stunting,” kata Bupati Anne.
Bupati Anne menjelaskan penanganan stunting tidak hanya tugas satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), penanggulangan stunting tugas bersama, mulai dari pemerintah daerah sampai dengan pemerintah desa, intitusi terkait dan pihak swasta, serta semua elemen masyarakat juga harus ikut berperan.
“Penanganan stunting harus dengan gotong royong dan kebersamaan semua pihak. Pemerintah, swasta, organisasi profesi dan lain sebagainya harus ikut membantu menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Bupati Anne.
Orang nomor satu di Purwakarta itu juga mengapresiasi masyarakat dalam memanfaatkan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang partisipasinya mencapai 86 persen, sesuai dengan yang tercatat dalam Electronic Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
“Jumlah balita kita sebanyak 76.319, sekitar 65.429 atau sekitar 86 persen balita di timbang di posyandu, partisipasi ini sangat baik, tapi kondisi ini harus lebih ditingkatkan lagi. Petugas di lapangan saya minta untuk terus meningkatkan capaian yang baik ini,” kata Bupati Anne Ratna Mustika.
(Joko/Dodi)