Di Duga Tak Terima Kritik Dan saran,Ketua FPII Korwil Purwakarta Di Keluarkan Dari Grup Humas Polres

Di Duga Tak Terima Kritik Dan saran,Ketua FPII Korwil Purwakarta Di Keluarkan Dari Grup Humas Polres

Spread the love

 

Purwakarta//Wartakum7.Com
Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Koordinator Wilayah Purwakarta, Dwi Joko Waluyo, mendadak dikeluarkan dari grup komunikasi Humas Polres Purwakarta pada Selasa (3/12) siang sekitar pukul 14.30 WIB.

Kejadian ini memicu perhatian setelah diketahui bahwa tindakan tersebut dilakukan usai Dwi Joko menyampaikan kritik terhadap kinerja Humas Polres.

Grup komunikasi Humas Polres Purwakarta merupakan platform interaksi antara kepolisian dan jurnalis di wilayah tersebut, bertujuan mempermudah penyebaran informasi.

Namun, langkah pengeluaran ini justru dianggap mencerminkan adanya ketegangan antara Humas polres dan perwakilan media lokal.

Menurut Dwi Joko, kritik yang ia sampaikan sebenarnya bertujuan untuk memperbaiki transparansi dan mendorong peningkatan kualitas informasi yang diberikan kepada masyarakat.

Ia menyatakan bahwa hubungan antara kepolisian dan media seharusnya bersifat kolaboratif dan saling mendukung.

Saya berharap kritikan yang saya sampaikan dapat diterima sebagai masukan untuk meningkatkan keterbukaan informasi, Namun pengeluaran saya dari grup ini justru mengindikasikan kurangnya keterbukaan dari Humas Polres Purwakarta,” ujar Dwi Joko kepada awak media.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Humas Polres Purwakarta belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan pengeluaran Dwi Joko dari grup tersebut.

Kejadian ini menimbulkan spekulasi di kalangan jurnalis lokal, yang mempertanyakan apakah tindakan tersebut dilakukan untuk menutupi isu internal di tubuh Humas Polres apa memang tidak mau terima kritik dan saran dari Awak Media.

Kejadian ini memicu reaksi di komunitas pers, yang menilai insiden ini dapat mencederai hubungan baik antara institusi kepolisian dan media,Sejumlah pihak menekankan pentingnya dialog terbuka untuk menciptakan kepercayaan publik dan transparansi informasi.

Situasi ini mengingatkan pada kebutuhan mendesak akan sinergi yang lebih erat antara media dan kepolisian,Kolaborasi yang baik dinilai esensial untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, berimbang, dan bernilai.
(Tim)