Kemendagri Terima Hasil Pengukuran Indeks Inovasi Daerah dan Penilaian IGA dari Universitas Indonesia
Jakarta | Wartakum.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) menerima hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) dan penilaian Innovative Government Award (IGA) Tahun 2021, yang dilakukan Universitas Indonesia (UI). Agenda tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima hasil penilaian IID secara simbolis di Aula Badan Litbang Kemendagri, Jumat (12/11/2021).
Penandatanganan serah terima ini dilakukan oleh Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI Ahmad Gamal dan Kepala Puslitbang Inovasi Daerah Badan Litbang Kemendagri Matheos Tan, dengan disaksikan langsung oleh Kepala Badan Litbang Kemendagri Agus Fatoni.
Pada kesempatan itu, Fatoni menyampaikan bahwa pelibatan UI merupakan bentuk komitmen Kemendagri dalam menilai inovasi daerah secara transparan dan akuntabel. Apalagi, kata dia, hal itu menjadi perhatian serius Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian agar penilaian inovasi dilakukan secara objektif. Selain UI, kata Fatoni, Kemendagri juga melibatkan berbagai pihak lainnya.
“Kemendagri juga melibatkan kementerian/lembaga terkait, pakar, perguruan tinggi, lembaga think tank dan media seperti Bappenas, Kemenkeu, Kemen PAN-RB, BRIN, LAN, UI, TVRI dan kemitraan (partnership),” ujar Fatoni.
Fatoni menjelaskan, pengukuran IID dan penilaian IGA diawali dari pelaporan inovasi yang dilakukan daerah. Pada tahapan itu, daerah memasukkan data inovasi secara mandiri disertai dokumen pendukung melalui situs web indeks.inovasi.litbang.kemendagri.go.id. Data itu kemudian dinilai dan hasilnya dapat dilihat secara terbuka, transparan, dan real time melalui situs web tersebut. Dengan demikian, daerah bisa memonitor setiap saat perkembangan nilai IID dan posisi rangkingnya.
Seluruh upaya tersebut, imbuh Fatoni, untuk menjamin objektivitas dan akuntabilitas dalam penilaian, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada semua pihak. “Penilaian kami buat berlapis-lapis, agar bisa saling mengawasi dan mengontrol. Ada mekanisme quality control,” kata Fatoni.
Di lain sisi, Fatoni menuturkan, selama ini pemerintah daerah telah menghasilkan banyak inovasi. Kondisi itu terus mengalami peningkatan sejak dilakukan pengukuran dan penilaian IID. Hanya saja, daerah masih perlu melakukan sejumlah upaya agar inovasi yang dihasilkan dapat terus berjalan.
“Tantangan kita ke depan adalah terus mendorong dan memacu daerah untuk meningkatkan inovasinya. Untuk itu, daerah harus mendorong inovasi sebanyak-banyaknya, namun harus tetap memperhatikan kualitas dan manfaatnya,” pungkas Fatoni. (**/Puspen Kemendagri/Asp)