Kota Mojokerto, wartakum7.com. – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengikuti Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kota Mojokerto secara daring di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Kamis (31/5) sore.
Pj Wali Kota Moh. Ali Kuncoro memaparkan Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting di Kota Mojokerto Tahun 2023 di hadapan tim panelis yang terdiri dari Bapedda Provinsi Jawa Timur, BKKBN Provinsi Jawa Timur, DP3AK Provinsi Jawa Timur, IBI Jawa Timur, dan UNICEF Jawa Timur.
Adapun Substansi dari 8 Aksi Konvergensi Stunting yang dimaksud adalah: Aksi 1 Analisa Situasi Stunting, Aksi 2 Rencana Kegiatan, Aksi 3 Rembug Stunting, Aksi 4 Regulasi Tentang Stunting, Aksi 5 Pembinaan Unsur Pelaku, Aksi 6 Sistem Manajemen Data, Aksi 7 Data Cakupan Sasaran dan Publikasi Data, dan Aksi 8 Review Kerja.
“Penurunan stunting memang menjadi salah satu persoalan yang kami sangat concern. Kami betul-betul kerahkan upaya maksimal dengan melibatkan 17 OPD dan sinergi kolaborasi Pentahelix,” ujar Ali Kuncoro.
Diantara beragam kegiatan dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting di Kota Mojokerto tahun 2023, Pemkot memiliki salah satu inovasi andalan yaitu Canting Gula Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto).
“Canting Gula Mojo ini merupakan strategi pencegahan stunting dari hulu ke hilir. Jadi mulai dari remaja putri sudah kami edukasi dan dilakukan pemantauan TTD oleh KKR/PIK-R. Lalu, calon pengantin juga mendapatkan edukasi dan pemeriksaan pra nikah di Poli Laduni yang bisa di akses di tiap puskesmas,” terang sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Berikutnya, sasaran program dan kegiatan dari inovasi Canting Gula Mojo berlanjut untuk para ibu hamil, ibu pasca salin dan anak usia 0-59 bulan (balita). Inovasi ini memiliki peran signifikan dalam penurunan angka stunting di Kota Mojokerto. Terbukti, berdasarkan data EPPGBM prevalensi stunting pada April 2024 berada di persentase 1,95%, turun dibanding tahun sebelumnya 2,04%
“Data-data ini coba terus kami update dan bisa dipantau secara mudah, bahkan by name by address, melalui aplikasi Gayatri, Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi. Ini juga sudah terintegrasi dengan SATU SEHAT Kementerian Kesehatan,” tambah Mas PJ. ( END ).