Mojokerto,wartaku7.com – Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Sementara bencana itu sendiri terbagi dalam tiga kategori, yakni bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
Tindakan mitigasi ini lazimnya dilakukan dikawasan rawan bencana, seperti daerah perbukitan, pegunungan dan rawan gempa. Namun tak sebatas itu, kadang mitigasi juga dilakukan didaerah dataran yang menjadi langganan banjir kiriman, atau daerah lintasan angin puting beliung. Semua tindakan mitigasi ini muaranya, untuk mengurangi risiko dan dampak bencana.
Seperti kita ketahui bersama, dua wilayah dibagian selatan Kabupaten Mojokerto ini yakni Pacet dan Trawas sering dilanda bencana terutama tanah longsor serta banjir hingga pohon tumbang yang mengakibatkan akses jalan yang menguhubungkan Pacet – Trawas kerap kali tertimbun material longsor berupa tanah dan bebatuan. Kedua wilayah kecamatan yang dikenal sebagai Kawasan Rawan Bencana (KRB) ini, tentunya menjadi atensi tersendiri bagi Unsur Tiga Pilar Kecamatan setempat.
Dalam upaya mengurangi risiko dan dampak bencana, kali ini, Jum’at (24/02/2023), Koramil 0815/16 Pacet Kodim 0815/Mojokerto bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, Forkopimcam Pacet, KRPH Kemloko dan KRPH Claket BKPH Pacet KPH Pasuruan, melakukan mitigasi bencana berupa pemangkasan pohon disepanjang Jalan Raya Trawas – Pacet tepatnya di Kawasan Jurang Gembolo, Desa Cembor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Danramil 0815/16 Pacet Kapten Caj M. Lutfi Anam yang diwakili Bati Tuud Pelda Imam Mustofa saat di lokasi, mengatakan, hari ini (Jum’at, – Red), Pihak Koramil Pacet bersama DLH, unsur Forkopimcam, KRPH melaksanakan kegiatan mitigasi, tujuannya untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana. ”Mitigasi ini adalah sebagai upaya awal dalam upaya pencegahan terjadinya bencana” katanya.
Wilayah ini, sambungnya, sering terjadi pohon tumbang dan tanah longsor, terlebih di musim penghujan sangat rentan terjadinya bencana alam. Mengingat wilayah Trawas dan Pacet berada diketinggian yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.
Masih sambungnya, kami bersama 2 personel Babinsa, bersama petugas gabungan melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang dianggap membahayakan manakala terjadi hujan lebat maupun saat angin kencang. ”Kita gunakan 3 unit chain saw atau gergaji mesin (rantai) dan sejumlah parang/golok untuk mengepras pohon-pohon yang dianggap rawan”, tutupnya.
Pantauan dilapangan, selain Bati Tuud, tampak pula 2 personel Babinsa Koramil Pacet, yakni Serka Anang Yuli Wahyudi dan Koptu Sunarli, bersama Staf Kecamatan 2 personel, Polsek Pacet 4 personel, DLH Kabupaten Mojokerto 7 personel, KRPH Claket BKPH Pacet, Teguh Edi beserta 3 personel, dan KRPH Kemloko BPKH Pacet, Karyadi.
Terpantau pada kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB sore ini, setidaknya diikuti 20 orang petugas gabungan. Mereka bekerjasama bahu membahu melakukan pemangkasan/pengeprasan pohon menggunakan chain saw, parang dan golok. ( Pendim 0815/Mjk/Endang ).