Sukabumi – Wartakum7.com.
Tampak jelas bangunan sekolah dasar negeri (SDN) Cijulang ini sudah lapuk dimakan usia, kondisinya rusak berat tak terawat, dinding yang cacat serta retak ditambah cat yang sudah memudar, kayu jendela serta pintu yang sudah lapuk dimakan rayap, empat bambu di tegakkan untuk menopang bangunan yang akan ambruk ditambah atap yang sudah tidak terlihat ada plafon yang nampak alias vulgar langsung terlihat genteng. Sekolah Dasar Negeri Cijulang ini berada di kampung Cijulang RT. 001 RW. 01 Desa Darmareja Kecamatan Nagrak. Rabu, (31/05/23).
Saat kami meminta ijin kepada pihak sekolah untuk melihat kondisi bangunan sekolah ada sekitar enam ruangan kelas dan satu ruangan guru saja. Nampak ada tiga ruangan kelas yang rusak berat dan tiga ruangan kelas rusak sedang, miris sekali ruangan tersebut masih digunakan untuk proses belajar mengajar karena darurat sudah tidak punya lagi bangunan, bahkan tidak ada bangunan musholla dan ruangan perpustakaan.
Saat berbincang-bincang dengan salah satu guru (S) menuturkan bahwa disekolahnya ada 203 siswa yang sekolah di SDN Cijulang ini, kondisi sekolah yang rusak berat kira-kira dari tahun 2019 terutama ruang kelas 1 ruang kelas 2 dan ruang kelas 3.
“ini SDN Cijulang, alamat Kampung Cijulang di RT. 001 RW. 001 Desa Darmareja Kecamatan Nagrak, ruangan kelas ada enam ruangan satu ruangan guru, musholla belum punya perpustakaan pun belum punya. Kondisi yang tidak layak ada tiga yang rusak berat, ada tiga lagi yang rusak sedang.
Kami amat sangat berharap untuk merehab semuanya terutama yang rusak berat karena takut anak siswa tertimpa. Sangat berharap juga dari pihak pemerintah untuk membantu dan disegerakan membangun sekolah ini.” pungkasnya dengan segudang harapannya.
Seyogyanya pemerintah harus lebih memperhatikan pendidikan untuk menciptakan generasi bangsa lebih baik lagi, bagaimana bisa mutu pendidikan dapat terjamin kalau sarana prasarana untuk sarana belajar mengajarnya tidak diperhatikan. Realita yang terjadi di dunia pendidikan banyak sekolah-sekolah yang tidak mendapatkan keadilan terkait pembangunan untuk sekolah bahkan tidak jarang sekolah yang dianggap layak masih terus mendapatkan bantuan bahkan ada juga sekolah yang hanya itu terus yang mendapatkan bantuan pembangunan.
Agus ali / Iis rusmiati