Kota Mojokerto,wartakum7.com : Penanganan stunting yang merupakan salah satu arah Presiden RI Joko Widodo dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia pada Januari 2023 lalu juga menjadi prioritas program Wali Kota Mojokerto dengan menargetkan zero stunting pada tahun 2024. Untuk mencapai tujuan Kota.
Mojokerto zero stunting inilah Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengadakan rapat lintas koordinasi sektor bersama Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Dr. Maria Endang Sumiwi, Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo serta perwakilan dari BPS Dr. Yuni Susianto dan Dr. Anna Falentina pada Selasa (21/2 /2023) di Kantor Dirjen Kesmas Kemenkes RI.
Menurut Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak saja, namun harus ada keterlibatan dari berbagai unsur. “Untuk keberhasilan Kota Mojokerto menjadi zero stunting tentu dibutuhkan sinergitas lintas stakeholder, karena hal ini erat kaitannya dengan mempersiapkan generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Ning Ita menyampaikan bahwa selama ini Pemerintah Kota Mojokerto telah melakukan berbagai intervensi baik itu intervensi sensitif maupun intervensi non sensitif dan intervensi-intervensi tersebut akan terus dikuatkan tentunya dengan melibatkan lintas pemangku kepentingan.
“Intervensi yang tepat tentunya diawali dengan data yang akurat, disinilah kami juga melibatkan BPS,” kata Ning Ita yang bertandang ke Kantor Dirjen Kemenkes bersama Kepala BPS Kota Mojokerto Mimik Nurjanti. Melalui rakor ini Ning Ita beraharap akan lebih menguatkan dan menjadikan program sensitif dan non sensitif lebih efektif.
Hingga saat ini berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto dalam mewujudkan zero stunting di Kota Mojokerto antara lain dengan pembangunan IPAL Komunal, Pembekalan untuk calon pengantin, Pemanfaatan lahan pekarangan program P2L (Pekarangan Pangan Lestari) untuk peningkatan asupan gizi, Pemberian Bantuan Sosial Kesejahteraan Keluarga terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Pendampingan Keluarga Balita Stunting, serta Inovasi Gempa Genting. ( END ).