Wartakum7.com|Setiap tanggal 25 Desember setiap tahun diperingati sebagai hari kelahiran Yesus Kristus oleh seluruh umat Kristiani dan dirayakan sebagai hari kemenangan diseluruh dunia, termasuk umat Kristiani Indonesia.
Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih DKI Jakarta Adv. Susandi, SH, saat disambangi dikantornya menuturkan bahwa “Natal memiliki banyak makna dan arti secara etimologi dimana natal dalam ungkapan bahasa latin artinya “Dies Natalis” (hari lahir) dan dalam bahasa Inggris disebut Christmas.
“Sementara dalam Alkitab bahasa Indonesia begitu banyak di temui makna akan hari kelahiran Yesus Kristus, kata Sandi”.Sandi melanjutkan, yang terpenting natal memiliki makna luas baik secara Etimologi maupun secara moral sosial bagi kehidupan sehari hari yang dapat diimplementasikan dalam toleransi antar umat manusia yang memilki keyakinan berbeda, sebagai wujud ajaran cinta kasih dari kelahiran Yesus sebagai Juru Selamat bagi dunia, sehingga selama ini bila ada pihak pribadi tertentu yang tidak memahami arti natal dan kemudian menciptakan statemen anti pati terhadap perayaan natal merupakan suatu tindakan anti toleransi yang menyesatkan.
Karena dalam tradisi negara-negara barat natal bukan sekedar peringatan, namun juga mengandung aspek non-agamawi.
Beberapa tradisi natal yang berasal dari barat antara lain adalah pohon natal, kartu natal, bertukar hadiah antara teman, dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas, artinya adalah makna kasih mempererat hubungan antar keluarga, orang tua, sahabat dan kerabat lain yang tidak harus satu keyakinan.
Kita tahu dari sejarah asli natal (kelahiran Yesus Kristus) tidak ada dikenal pohon natal maupun santa Klaus atau Sinterklas, itu semua hanya kreatifitas melakukan modifikasi perayaan natal yang religius kemudian dilanjutkan dengan sebuah ungkapan untuk berbagi kebahagiaan, perdamaian dan cinta kasih sebagai ajaran Yesus Kristus kepada seluruh umat Kristiani di dunia.
Jadi bila hal ini dibenci oleh pihak-pihak tertentu, pasti perlu dipertanyakan apa motif dari ujaran kebencian dan larangan mengucapkan Selamat Hari Natal pada umat Kristiani yang merayakan natal.
Bagi umat Kristiani tentunya bukan hal yang dianggap masalah, sebab nilai natal bagi umat Kristiani bukan dari ucapan natal yang diterima, akan tetapi bagaimana kita semua dapat mengungkapkan sebuah ajaran cinta kasih dalam masyarakat sebagai wujud damai dan kasih bagi sesama manusia, sekalipun bukan satu keyakinan sebagai umat Kristiani, dan dengan begitu umat Kristiani akan tetap dikenal sebagai umat penganut ajaran cinta kasih sesuai makna kelahiran Yesus Kristus yang membawa cinta dan kasih untuk seluruh umat manusia yang ada diseluruh dunia, tutur Sandi.
Bagi kami didalam keluarga besar Laskar Merah Putih, khususnya Markas Daerah DKI Jakarta, perbedaan agama dan suku adalah kekuatan kami untuk membuktikan bahwa kami adalah ormas yang memiliki tingkat toleransi keagamaan yang sangat tinggi dan berkomitmen untuk menjaga sinergitas dengan Pemerintah dalam menjaga kekondusifan untuk memelihara nilai-nilai toleransi serta Kebhinnekaan yang kondusif, kontruktif dan humanis sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk seluruh umat Kristiani yang merayakan Hari Raya Natal, kami Keluarga Besar Laskar Merah Putih, khususnya Mada DKI Jakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Natal 2021 dan Selamat Tahun Baru 2022, semoga ajaran kasih natal membawa damai untuk Indonesia dan dunia, tutup Sandi . (Frs)