Beltim,wartakum7.com – Berbagai bahan kebutuhan pokok tersedia di Operasi Pasar Murah di Halaman Kantor Camat Manggar, Selasa (12/12/22). Harganya yang murah dibanding harga pasaran membuat para pembeli antusias bebelanja di Pasar Murah.
Cabe lokal yang dijual Rp80 ribu per kilo dijual hanya Rp65 ribu. Bawang Merah di pasaran Rp60 ribu, di Pasar Murah hanya Rp45 ribu. Begitu pula dengan beras Permata di pasaran Rp63 ribu – Rp64 ribu, di Pasar Murah hanya Rp62 ribu.
Sari (28) Warga Desa Padang tampak memborong bahan-bahan kebutuhan di Pasar Murah. Dia mengaku lebih memilih berbelanja di Pasar Murah lantaran selisih harganya bisa mencapai Rp1000 hingga Rp5000.
“Beli cabai, ikan, bawang merah, beras sama minyak. Sengaja belanja di sini karena lebih murah, selisihnya minimal Rp1000,” ungkap Sari.
Sari mengaku sangat terbantu dengan ada pasar murah, mengingat bagi ibu rumah tangga selisih Rp1000 sangat lumayan untuk menghemat kebutuhan sehari-hari.
“Karena lebih murah bisa lebih hemat. Kalau dak ada pasar murah paling belanja di toko dekat rumah saja,” ujar Sari.
Sementara itu Ketua Harian Tim Pengendali Infalasi Daerah (TPID) Ikhwan Fachrozi mengatakan Pasar Murah merupakan agenda rutin TPID Kabupaten Beltim. Totalnya TPID Beltim menyelenggarakan 21 Pasar murah selama tahun 2022 ini.
“Kegiatan ini rutin, bukan karena mau tutup tahun atau menyambut Natal. Kebetulan besok pasar murah di Kecamatan Gantung akan menjadi yang terakhir untuk tahun 2022,” kata Ikhwan.
Diakui Ikhwan jumlah barang-barang yang diperdagangkan saat pasar murah kali ini agak sedikit berkurang. Mengingat dipenghujung tahun stok barang terbatas.
“Mudah-mudahan faktor cuaca tidak terlalu ekstrem sehingga pasokan masih normal. Nanti Januari kita pantau lagi apakah ada dampak terhadap inflasi,” ujar Ikhwan.
Sekda Beltim ini menargetkan angka inflasi di Kabupaten Beltim atau di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus berada di bawah tingkat inflasi nasional. Di mana inflasi nasional hingga November 2022 mencapai 5,57 persen, Sedangkan inflasi Babel 5,45 persen.
“Yang penting jangan sampai tingkat inflasi kita di atas nasional. Karena akan lebih berat tugas kita,” kata Ikhwan. *Wawan