Kota Tangerang | Wartakum7.com – Ketua Umum (Ketum) Garda Aktif Tangerang Raya (Gatra) mengapresiasi terkait aksi Warga Masyarakat Panunggangan Barat (Panbar) dan berbagai organisasi serta element lainya yang di gelar di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (31/10/22).
Dimana aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan Pemerintah Kota Tangerang yang dianggap abai dan tidak berkepihakan kepada rakyat, dalam menyikapi makam Syeh Ki Buyut Jenggot yang perlu dilestarikan keberadaan nya.Aksi yang berlainan pandangan terhadap kepercayan warga masyarakat Panbar serta organisasi dan element lainya itu dengan mengeruduk Pemkot Tangarang hingga kibarkan 1000 bendera kuning dan aksi pocong, dimana Pemerintah Kota Tangerang selain dianggap tidak berpihak pada masyarakat juga cenderung berpihak kepada pengembang.
Sebelumnya warga masyarakat dengan keberadaan makam Syeh Ki Buyut Jenggot, menganggap makam keramat yang perlu dijaga dan sangat penting dilestarikan keberadaan nya, bukan dirokasi sehingga kontroversi itu terjadi, sementara pihak warga panbar terhadap Pemkot Tangerang, tentunya sangat melukai hati warga masyarakat dan tidak peduli terhadap Cagar Budaya yang patut dilestarikan.
Telebih saat ini, warga masyarakat setempat dikejutkan tentang informasi akan ada relokasi yang dilakukan dalam waktu dekat.
Ketua Umum Garda Aktif Tangerang Raya (GATRA) Dr. Bahru Navizha, SH,SE, MM., meminta Walikota Tangerang menampung atas aspirasi tersebut dan menuntaskan sampai selesaikan, sehingga makam Syeh Ki Buyut Jenggot Tetap menjadi Cagar Budaya, dan pihaknya menolak keras Relokasi dan tetap mendukung warga masyarakat setempat.
“Kita ketahui adat istiadat khususnya umat islam selalu melestarikan makam leluhur khususnya Syeh Ki Buyut Jenggot adalah sebagai ciri dan cagar budaya, dimana merupakan sarana untuk mempelajari dan menelusuri sejarah dan budaya masa lalu yang perlu dilestarikan keberadaannya agar tetap ada, kita junjung tinggi pelestarian cagar budaya di Kota Tangerang ini untuk pengingat jasa yang mana merupakan tanggung jawab kita bersama untuk selalu di jaga”, Bebernya.
Dihari yang sama, Berkaitan dengan itu, Saiful Basri Aktifis Sosial menyatakan bahwa bukan hal yang sulit untuk Pemerintah Kota Tangerang jika berkepihakan kepada rakyat.
“Kalau mereka niat berpihak pada rakyatnya, tidak perlu penetapan cagar budaya, cukup dengan menjadikan lokasi tersebut sebagai fasilitas sosial dan fasilitas umum”, ujar Saiful Basri.
Menurutnya, Pemkot Tangerang memiliki kerjasama tertentu dengan pengembang yang ingin menggunakan lahan tersebut.
Kenapa Pemkot Tangerang berpihak ke pengembang, makanya kami akan menggelar aksi besar besaran selama satu minggu,” kata dia.
Sementara aksi unjukrasa yang akan berlangsung digelar tersebut melibatkan ribuan orang, dari lintas organisasi dan unsur masyarakat, pihaknya juga akan mengelilingi Pemkot Tangerang dengan ribuan bendera kuning dan puluhan pocong,” ucapnya.
Hal ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap matinya hati nurani yang mengabaikan persoalan di masyarakat,” terang Saiful Basri.
Sebelumnya ribuan masyarakat yang akan menggelar aksi unjukrasa tersebut merupakan respons dari kebijakan Dirjen Kebudayaan yang memutuskan makam Mbah Buyut Jenggot bukanlah cagar budaya.
(Gatra/Red)