RNI Optimalkan Budidaya Tebu melalui Pemberdayaan UMKM Petani
Jakarta | Wartakum7.com – Dalam rangka hari UMKM Nasional pada 12 Agustus 2021, PT Rajawali Nusantara
Indonesia (Persero) atau RNI mengoptimalkan program Kemitraan UMKM Petani tebu untuk mendukung pemenuhan produksi industri gula nasional melalui budidaya tebu di sejumlah area operasional Pabrik Gula yang dikelola RNI Group.
Salah satunya Kemitraan budidaya tebu melalui pemberdayaan UMKM Petani sinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Pandawa, Pilangsari, Majalengka, Jawa Barat. Kemitraan ini selain dapat meningkatkan perekonomian lokal juga turut berperan sebagai rantai pasok pangan komoditas gula.
Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi mengatakan Program Kemitraan Budidaya Tebu merupakan program yang bertujuan selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Penyangga, juga memberikan nilai tambah bagi mitra petani, terpenuhinya bahan baku giling pabrik gula dan menciptakan lapangan usaha baru pendukung perkebunan tebu.
“Selain meningkatkan produktivitas hasil perkebunan tebu dan profitabilitas mitra petani, program ini juga mendukung pemenuhan produksi gula nasional,” jelasnya.
Melalui Program Kemitraan, para Petani Tebu sebagai Mitra RNI dilibatkan secara langsung dengan menjadi anggota BUMDes sekaligus pelaksana budidaya tebu, sedangkan BUMDes menyediakan sarana produksi, jasa pengolahan dan pemeliharaan tanaman serta tebang muat angkut. Di hilirnya RNI Group melalui PT Rajawali II yang mengelola Pabrik Gula Jatitujuh turut melakukan pendampingan melalui pembinaan sistem budidaya kepada Petani sekaligus sebagai offtaker gula petani tebu rakyat.
Kemitraan ini, lanjut Arief, setiap tahun terus mengalami peningkatan mitra petani untuk berbudidaya tebu tercatat mulai Musim Tanam (MT) 2018/2019 sebanyak 1.309 Petani, MT 2019/2020 terdapat 1.826 petani, MT 2020/2021 sebanyak 1.986 petani hingga di MT 2021/2022 diupayakan peningkatan hingga sebanyak 2.752 Petani Tebu.
“Dari minat petani untuk budidaya tebu, kami juga melakukan perluasan lahan kebun tebu setiap tahunnya,”kata Arief.
Hasil kemitraan Petani tebu ini, para Mitra Petani menghasilkan Sistem Pembelian Tebu dari beberapa Desa di wilayah Majalengka dan Indramayu hingga Rp 100 Milyar/tahun dari hasil offtake tebu yang dilakukan RNI Group dan selanjutnya dijadikan sebagai bahan baku pemrosesan giling gula di Pabrik Gula Jatitujuh yang dikelola PT Rajawali II RNI Group. Alhamdulillah, setelah saya menjadi petani tebu, saya bisa meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga saya, yang sebelumnya saya belum punya gubuk atau rumah, selama 2 tahun menjadi petani tebu saya mempunyai rumah tempat tinggal,”ungkap Tresna, Petani tebu Majalengka.
Seperti diketahui, saat ini RNI sebagai BUMN Klaster Pangan memiliki 5 Pabrik Gula (PG) diantaranya PG Krebet Baru, PG Redjo Agung, PG Candi Baru, PG Tersana Baru, PG Jatitujuh yang berproduksi lebih dari 283 ribu Ton setahun. RNI dalam waktu dekat di tahun 2021 juga akan menjadi Holding BUMN Industri Pangan bersama 8 BUMN Pangan lainnya di sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perdagangan dan Logistik.
Kementerian BUMN menyatakan, pembentukan holding BUMN dinilai menciptakan nilai tambah, efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, keberadaan holding membuat BUMN tetap kompetitif saat dan pasca pandemi Covid-19.
“Pembentukan holding-holding BUMN tetap dijalankan, dimana pembentukan holding ini untuk menciptakan nilai tambah efisiensi dan penguatan supply chain, inovasi bisnis model agar tetap kompetitif baik saat Covid-19 maupun pasca Covid-19,” ujar Menteri Erick dalam diskusi virtual, dikutip (Minggu, 8/8/21).(hms/dri)