Setyawan ‘Bimo’ Priyambodo Dinyatakan Bersalah Atas Kerugian Lebih Dari 6 Miliar Rupiah, dan Divonis Penjara 6 Tahun

Setyawan ‘Bimo’ Priyambodo Dinyatakan Bersalah Atas Kerugian Lebih Dari 6 Miliar Rupiah, dan Divonis Penjara 6 Tahun

Spread the love

 

Bekasi, Wartakum7.com – Setyawan Priyambodo alias Bimo, pelaku penipuan dan pemalsuan dokumen, dinyatakan bersalah oleh majelis hakim dan dijatuhi vonis hukuman pada sidang putusan di Pengadilan Negeri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa 23 Juli 2024, penjara selama 6 tahun.

Majelis, dengan Hakim Ketua, Hilarius Grahita Setya Atmaja menyatakan bahwa Bimo terbukti bersalah melakukan tindak penipuan dan pemalsuan surat (buku nikah) terhadap seorang korban berinisial K.

Tim Kuasa Hukum korban, Martinus Panto, menyatakan puas terhadap hasil putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Cikarang karena melebihi tuntutan jaksa.

“Kami puas dengan putusan ini, karena memang bukti-bukti sudah kuat pelaku telah melakukan tindak kejahatan kepada korban,” jelas Martinus, kepada media.

Pada saat pembacaan tuntutan, Bimo dituntut 5 tahun, menariknya hakim menjatuhkan hukuman lebih berat. Namun demikian hakim memberikan kesempatan kepada terpidana untuk mempertimbangkan dari vonis tersebut.

“Terpidana tadi sampaikan pikir-pikir, apakah mengajukan banding atau tidak. Yang jelas kami puas, karena memang pelaku ini terbukti atas kesalahannya,” ujar Martinus Panto S. Madi SH.

Latar Belakang Masalah

Kasus penipuan ini dilakukan oleh Bimo sejak Agustus, 2021 silam.
Untuk melancarkan aksinya dengan menipu dan menguras harta benda korban, pelaku menikahi korban secara siri pada September 2021 di wilayah Solo. Sebulan kemudian, pelaku mengadakan ulang pernikahannya tersebut secara resmi di wilayah Bogor.

Pada pernikahan yang dilakukan di wilayah Bogor inilah pelaku membuat buku pernikahan yang belakangan diketahui palsu, tujuannya adalah untuk mengelabui, agar dapat menguasai harta korban.

Dalam persidangan sebelumnya, Selasa, 11 Juni 2024, hadir 15 orang saksi termasuk K yang dihadirkan sebagai saksi korban. K mengatakan masalah ini bermula saat dua karyawannya menghadapi masalah hukum. Kemudian, korban mendapat masukan dari seseorang agar meminta bantuan terdakwa Bimo untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Terkait hal itu, Bimo sempat meminta uang Rp. 200 juta yang diklaimnya untuk diberikan kepada keluarga Ibu Iriana Jokowi agar masalah hukum karyawan korban beres. Terdakwa Bimo juga mempertemukan korban dengan seseorang yang diklaim oleh Bimo sebagai keluarga Jokowi.

“Dia bilang ada Jerry, keponakan Jokowi, mau datang untuk menyelamatkan ibu dari DPO. Minta Rp1,5 miliar. Saya kasih dollar satu gepok, itu mungkin ada sekitar Rp1,4 miliar,” ujar korban di persidangan sebelumnya.

Kemudian awal September 2021, Bimo memperkenalkan korban dengan Sirwan yang mengklaim mampu mengobati korban yang sedang sakit. Sirwan lalu memberi korban doa-doa melalui medium air kemasan. Keanehan muncul, selesai pengobatan, terdakwa Bimo mengajak korban menikah siri. Sirwan bertindak sebagai penghulu. Akhir September, terdakwa Bimo menikahi korban secara resmi di Bogor.

Dalam perjalanannya, Bimo membujuk korban untuk membantu berbisnis dana talangan di Bank Indonesia. Terdakwa Bimo pun meminta korban mentransfer sejumlah uang. Hakim kemudian menegaskan, kepada siapa korban mentransfer uang. “Kepada terdakwa. Tapi yang terakhir saya curiga, dana saya tidak kembali, keuntungan tidak ada. Kerugian saya lebih dari Rp. 6 miliar,” kata korban.

Terbongkarnya Penipuan Bimo

Penipuan Bimo terbongkar ketika suatu hari, korban menemui notaris untuk mengurus hartanya agar bisa dialihkan ke anaknya jika suatu saat ia meninggal dunia. Kepada notaris, korban mengaku memiliki suami dan menunjukkan buku nikah. “Saat urus ke notaris untuk menghibahkan harta saya, notaris cek dan bilang buku nikah itu palsu,” terang korban sambil menangis terisak.

Di persidangan yang lalu, saksi Sirwan pun akhirnya mengakui terdakwa Bimo memintanya untuk membuatkan surat akta nikah dan buku nikah palsu. Sirwan menyanggupi permintaan itu karena ada iming-iming keuntungan dari terdakwa Bimo.

Pada persidangan itu, dihadirkan pula istri terdakwa Bimo, Ariesta Dina Narulita dan dua orang mantan sopir pribadi terdakwa, yaitu Ade dan Bowo. Istri terdakwa Bimo, Dina, mengaku pernah dibelikan mobil Mercy dan Vespa matic warna kuning. Kedua barang tersebut sudah disita oleh Kejaksaan.

Terkait pernikahan Bimo dengan saksi korban, Dina mengakui bahwa Bimo tidak menginformasikan ke dia, saat menikahi saksi korban. Dina baru mengetahui Bimo sudah menikah lagi dari saksi Ade dan Bowo, dua orang mantan sopir Bimo.

Saat mendapat giliran bersaksi, Ade selaku mantan sopir Bimo mengungkapkan bahwa terdakwa Bimo sejak kenal dan bertemu dengan korban, kehidupannya berubah pesat. “Dia (terdakwa Bimo) langsung beli mobil Mercy, Land Cruiser, Land Rover, Motor BMW, Vespa, Mazda untuk anaknya dari istri sebelumnya,” ujar Ade.

Saat ditanya oleh hakim, Bimo mendapatkannya dari mana? Ade mengatakan,”Saya tidak tahu. Tapi bapak (Bimo) kehidupannya berkembang pesat setelah kenal korban. Sebelumnya dia (Bimo) hanya punya Fortuner”, pungkasnya.

*** (tatozs)