Mojokerto | Wartakum7.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Mojokerto Ikfina
Fahmawati dan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari secara langsung melakukan prosesi pengambilan tanah dan air bumi Majapahit dari situs Sumur Upas yang terletak di komplek Candi Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, untuk dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal itu menindaklanjuti rencana Presiden RI Joko Widodo yang berniat memasukkan sebagian tanah dan air dari seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam pembangunan IKN yang baru di Penajam Paser, Kalimantan Timur.
Untuk merealisasikan rencana pembangunan IKN tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan Gubernur se-Indonesia membawa sebagian tanah dan air daerah masing-masing ke lokasi ibu kota baru. Para kepala daerah akan melaksanakan instruksi itu secara serentak pada Minggu (13/3).
“Besok bersama seluruh Gubernur se-Indonesia diundang ke Kalimantan Timur dan lusa pagi para Gubernur akan bersama-sama ke titik nol geodesi IKN yang berada di Kalimantan Timur. Seluruh Gubernur diminta membawa air, tanah dan pohon yang spesifik dari masing-masing provinsi untuk ditanam di IKN Nusantara,” jelas Gubernur Khofifah, Sabtu (12/3) siang.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, alasan utama Provinsi Jawa Timur mengambil tanah dan air bumi Majapahit menjadi perwakilan yang akan dibawa ke Kalimantan Timur, mengingat, nama calon IKN adalah Nusantara.
“Dari referensi yang saya baca, Nusantara adalah bagian dari Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Mahapatih Gajah Mada. Karena itu, saya sudah koordinasi dengan Walikota Mojokerto, Bupati Mojokerto, budayawan, tokoh adat, dan cendikiawan dari Unair dan ITS, bagaimana mekanismenya seperti apa, dan prosesnya dilakukan seperti apa, sehingga kita bisa bawa air dan tanah dari kerajaan Majapahit ini dibawa ke IKN,” tuturnya.
Khofifah berharap, prosesi pengambilan tanah dan air bumi Majapahit dapat menjadi kontribusi bagi Provinsi Jawa Timur. Karena, nama Nusantara yang ditentukan oleh Presiden Republik Indonesia menjadi nama IKN baru, berada dalam Sumpah Palapa.
“Insyaallah ini adalah satu kontribusi kita semua untuk bisa mereferensikan Nusantara seperti yang diharapkan oleh Mahapatih Gajah Mada, bahwa pulau-pulau yang terluar bisa dipersatukan. Jadi saat itu dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit, tentunya sekarang dibawa negara Republik Indonesia,” jelasnya.
Setelah melakukan prosesi pengambilan tanah dan air bumi Majapahit di situs Sumur Upas, Khofifah bersama Bupati Ikfina dan Ning Ita melanjutkan perjalanan menuju Situs Kumitir yang berada di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto untuk melakukan peninjauan. ( END ).