WIKA Usung Semangat Renewable Energy for Better Quality of Life
Jakarta | Wartakum7.com – PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] menghelat Forum Engineering (Foreng) 12 dengan tajuk utama, “Renewable Energy for Better Quality of Life” secara daring pada agenda tiga hari, 23-25 November 2021.
Foreng yang juga merupakan salah satu lokakarya keteknikan terbesar tanah air, jelang tutup tahun ini, dihadiri oleh lebih kurang 6.000 peserta, antara lain: lebih dari 135 perguruan tinggi, ribuan mahasiswa, para mitra bisnis strategis (owner, konsultan, kontraktor), para engineer, para pegiat, pemerhati, dan komunitas energi baru terbarukan dari dalam dan luar negeri.
Hadir pada pembukaan acara, antara lain: Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nizam, dan Asisten Deputi bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN, Hendrika Nora Osloi Sinaga serta Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito.
Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito, mengatakan, salah satu kunci pengungkit bisa berkiprahnya WIKA dalam kancah global adalah bagaimana WIKA mau dan mampu berkecimpung lebih jauh dalam pengembangan penerapan teknologi energi baru terbarukan & konversi energi, termasuk melahirkan produk-produk inovatif berbasis renewable energy.
“WIKA menyadari bahwa teknologi saat ini bukan sekedar pelengkap, ia adalah katalis sebuah proses untuk menghasilkan goals yang didesain sedemikian rupa,” ujarnya.
Beberapa produk inovasi unggulan ramah lingkungan yang diproduksi oleh WIKA Industri Energi, antara lain: Solar Water Heater, Aircon Water Heater, Heat Pump Water Heater, Electric Water Heater, Solar Pool Heating dan juga berbagai produk berbasiskan Panel Surya (Photovoltaic Solar Module) seperti Solar Home System, Solar Pumping System, Solar Street Light System, Solar Centralized Hybrid System, Solar Module / Panel, Battery dan sebagainya.
Selain itu, melalui WIKA Industri Manufaktur, Perseroan juga mengembangkan sayap bisnisnya pada manufaktur motor listrik pertama karya anak negeri, GESITS. GESITS merupakan electric vehicle roda dua yang mengandalkan motor listrik bertenaga 6,7 dk dan torsi 30 Nm yang mendapat daya listrik dari baterai berkapasitas 1.396 Watt.
Dukungan Positif Renewable Energy
Dalam sambutan pembukanya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan apresiasi dan penghargaannya bagi WIKA beserta para pendukung acara lainnya atas diselenggarakannya Forum Engineering. Ia juga menyampaikan bahwa sejalan dengan konsensus KTT Pemimpin Dunia atau COP26 di Glasgow, Pemerintah berkomitmen dan fokus melakukan transisi energi dan melaksanakan penerapan ekonomi hijau di Kalimantan Utara guna mengurangi emisi gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan ikiim.
“Pada sektor Konstruksi, Kementerian PUPR akan terus mendorong industri konstruksi dengan mengoptimalkan teknologi digital dan energi baru terbarukan serta konversi energi untuk menunjang kebijakan transisi energi dan ekonomi hijau.” ujar Menteri Basuki.
Sejalan dengan itu, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (EBTKE ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa di tahun 2030 mendatang, Pemerintah menargetkan bisa menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri. Sedangkan apabila dibantu oleh negara lain maka targetnya 41 persen.
Target-target itu diyakini bisa tercapai. Salah satunya terang Dadan melalui strategi yang telah disusun oleh pemerintah, yaitu pengoptimalan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) termasuk bahan bakar nabati untuk pemenuhan kebutuhan industri.
Dukungan juga datang dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam mengatakan bahwa saat ini, 10 perguruan tinggi telah berkomitmen memanfaatkan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebagai riset sumber energi terbarukan dan akan makin banyak perguruan tinggi lain yang melakukan riset komprehensif mikrohidro, biomassa, tenaga bayu dan lainnya guna mengakselerasi dan membuat terobosan energi terbarukan.
Asisten Deputi bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN, Hendrika Nora Osloi Sinaga, dalam paparan pembuka, mengatakan, pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, murah, dan ramah lingkungan akan terus didorong oleh Kementerian BUMN guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan, sehingga manfaat pembangunan infrastruktur dapat dirasakan oleh generasi mendatang.
“Optimalisasi energi baru terbarukan dan konversi energi harus bisa mencerminkan, rancangan dan/atau rekayasa yang lebih ramah lingkungan, mampu meminimalisir dampak sosial terhadap kondisi masyarakat. Melalui Forum Engineering WIKA ini jualah, saya berharap mimpi kemandirian energi masa depan Indonesia bisa menjadi realita, sekaligus perekat simpul sinergi BUMN – Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Forum Engineering 12 – Wijaya Karya
Forum Engineering adalah agenda forum yang diselenggarakan secara rutin oleh WIKA setiap tahun, untuk menyampaikan, mengelaborasikan, dan mengkaji implementasi teknologi terbaru dalam dunia konstruksi pada proyek infrastruktur dalam kaitannya dengan knowledge management ilmu keteknikan.
Pada penyelenggaraan Foreng yang berlangsung 23-25 November 2021, WIKA mengangkat Renewable Energy for Better Quality of Life, sebagai tema besarnya. Ketua Pelaksana Foreng 12, Agni Wicaksono, menjelaskan dalam 3 hari ke depan, bahasan, analisis, inovasi berserta implementasi teknologi mengenai energi baru terbarukan serta konversi energi, hingga workshop akan menjadi daya tarik pada Foreng 12.
Agenda Forum Engineering pada hari pertama terdiri dari diskusi-diskusi panel yang mengakomodir beberapa tema, antara lain: Road Map EBT Indonesia dan kebijakan pendukung, Kebutuhan Pekerja pada bidang Pembangkit Renewable Energy, Kesiapan Dunia Pendidikan dalam menyiapkan lulusannya dalam Dunia Renewable Energy, Value Engineering dalam EPCC Project, hingga Peran WIKA dalam Pengembangan Teknologi PLTS.
Sementara pada hari kedua, diskusi akan banyak mengulas mengenai potensi biomassa, panas bumi, tenaga bayu dan realisasinya di Indonesia; Penerapan Teknologi Co-Firing dan Methane Capture;_Solar Lighting & Energy Analysis; Optimasilasi PV Layout dengan Generative Design hingga Building Energy Performance Evaluation.
Hari ketiga Forum Engineering, pembahasan Foreng akan diisi dengan diskusi bertemakan Nickel to Battery Energy Storage, potensi – overview proses ekstraksi – pengolahan sumber daya nikel dan tantangannya di Indonesia, Basis Desain PLTS (Photovoltaic), Implementasi Helioscope studi kasus Renewable Energy, termasuk Pembukaan Lomba Desain Renewable Energy Pabrik di Majalengka.(Hms/Dri)